Penyusunan Rencana Bisnis (Corporate Plan)

Tahapan Penyusunan Rencana Bisnis sebagai berikut:

I. Kriteria Tujuan

Agar tujuan dapat benar-benar menjabarkan atau mewujudkan visi dan misi perusahaan serta dapat memungkinkan dicapai secara efektif, menurut “Steiner” seyogyanya dipenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut;

a. Sesuai (suitable).

Tujuan hendaknya dapat menopang visi dan misi perusahaan.

b. Dapat diukur berdasarkan waktu (measurable overtime).

Tujuan harus merupakan pernyataan apa yang diinginkan secara konkrit dan kapan akan terjadi.

c. Layak (feasible).

Tujuan hendaknya suatu keinginan yang mungkin dapat terwujud.

d. Dapat diterima (acceptable)

Tujuan seyogyanya dapat diterima oleh Sebagian besar pimpinan, staf dan pegawai dalam perusahaan.

e. Flexible

Tujuan harus memungkinkan untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang semula belum dapat diduga. Walaupun demikian tetap harus dapat menjadi pedoman.

f. Dapat memberi dorongan (motivating).

Tujuan hendaknya dapat menjadi dorongan/motivasi untuk berkembang. Tujuan yang terlalu mudah dicapai biasanya tidak memberi dorongan untuk peningkatan prestasi. Karenanya tujuan seyogyanya merupakan sesuatu yang hanya dapat dicapai dengan meningkatnya upaya atau kerja.

g. Mudah dipahami (understandable).

Tujuan hendaknya merupakan suatu pernyataan yang mudah dimengerti, sehingga memudahkan bagi pihak-pihak yang harus mengupayakannya.

h. Merupakan komitmen (commitment).

Tujuan akan merupakan komitmen untuk diupayakan dan mengikat para pimpinan untuk melaksanakannya.

i. Bersifat mengikutsertakan (people participation).

Tujuan akan dicapai apabila dengan visi pelaksana betul-betul berpartisipasi dalam pelaksanaannya.

j. Memiliki kaitan (linkage).

Tujuan harus memiliki kaitan dengan visi dan misi perusahaan. Demikian pula tujuan yang menjadi dasar kegiatan suatu unit kerja harus memiliki kaitan dengan tujuan-tujuan dalam unit kerja bawahan atau atasan.

II. Bidang-Bidang dan Aspek-Aspek Tujuan

Tujuan perusahaan akan meliputi seluruh bidang kegiatan, tujuan mencakup pula aspek-aspek yang ingin dicapai atau dituju perusahaan. Pada umumnya tujuan meliputi aspek-aspek sebagai berikut;

  1. Peningkatan laba;
  2. Peningkatan kepuasan kerja;
  3. Peningkatan produktivitas atau efisiensi;
  4. Peningkatan kualitas produk;
  5. Diversifikasi produk;
  6. Peningkatan produk;
  7. Dominasi atau penetrasi pasar;
  8. Kemampuan adaptasi;’
  9. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja;
  10. Nama baik pada masyarakat;

III. Dalam membuat/menyusun program kerja, target, rencana, tujuan yang harus diperhatikan adalah metode SMART dari George T. Doran yaitu;

a. Specific (spesifik,khusus,tertentu).

Buat target secara detail, jelas dan dapat dipaparkan dengan baik. Artinya suatu target yang secara khusus, bukan target yang dapat ditentukan secara umum. Seperti contohnya: Target Umum : Saya akan melakukan investasi Target Spesifik : Saya harus melakukan investasi dalam bentuk portofolio deposito 5 tahun yang akan datang sebesar Rp. 125 miliar.

b. Measurable (terukur).

Apabila  sudah menentukan tujuan secara spesifik, maka langkah selanjutnya adalah mengukur progress dari tujuan spesifik yang sudah di buat. Apakah kita bisa melihat realisasinya semakin dekat dengan tujuan atau tidak. Guna dari adanya Measurable juga untuk melihat dan menentukan langkah selanjutnya dari fakta-fakta yang sudah ada. goal / tujuan harus bisa diukur untuk memperlihatkan progress ke tujuan yang akan dicapai.

c. Achievable (dapat tercapai).

Pada poin ini  perlu mengetahui bahwa target yang telah  ditentukan tersebut dapat dicapai (Achievable) artinya target ini tidak boleh terlalu mudah (pesimis), tetapi juga tidak boleh terlalu sulit (over optimis). Dengan adanya Achievable ini, kita dapat menilai apakah tujuan yang telah dibuat tersebut dapat dicapai atau tidak. Apabila tidak, maka harus dibuat skenario agar bisa menetapkan tujuan lainnya.

d. Relevant (Sesuai/berkaitan).

Saat kita membuat target, kita perlu memilih target yang relevan artinya jika target tersebut tercapai, target tersebut  tentu akan memiliki  dampak terhadap yang lainnya.

e. Timebound (Batas Waktu).

Jika kita memiliki tujuan tentunya kita harus menetapkan batas waktu dalam mencapai tujuan/goal tersebut. Batas waktu ini yang realistis diperlukan agar dapat terfokus dan dapat mempersiapkan sumber dana yang diperlukan sedini mungkin.

Demikian sekelumit inti tahapan penyusunan rencana bisnis perusahaan yang dapat saya sampaikan.

Bagikan Artikel ini

Tinggalkan Komentar

Menu Disabilitas