Nyaba Baduy

Untuk mengenal lebih lebih dekat kebudayaan masyarakat Baduy, Direktur Utama Hendra Indra Rachman beserta beberapa karyawan pria pada hari Jum’at sore sampai dengan hari Sabtu (19-20/7/2019) berkunjung ke Baduy melalui rute Kp. Ciboleger – Leuwidamar.
Rombongan berangkat dari Kp. Ciboleger mulai pukul 20.30 WIB dan tiba di Kampung Gajeboh pukul 22.00 WIB. Perjalanan yang dilakukan malam hari tidak mengurangi semangat dan antusias dari peserta yang mengikuti kegiatan ini. Lelah dan keringat kamipun sungguh terobati ketika kami sampai di tempat tujuan disambut hangat oleh warga Kampung Gajeboh.
Kamipun bermalam di salah satu rumah penduduk dalam keadaan gelap dan hanya menggunakan lampu pongkor (sejenis obor). Tentu ini pengalaman kali pertama dalam hidup saya bisa berkunjung ke Baduy. Rasa lelah dan keringat yang tiada henti serta rasa prustasi sempat menyelimuti pikiran saya, apakah saya bisa sampai pada tempat yang dituju, bahkan sempat juga saya berharap semoga dalam perjalanan ini ada keajaiban yang bisa menolong, maklum berat bandanku over capacity ucap Alam sambir tertawa.
Dalam kehidupan sehari-harinya masyarakat Baduy masih berpegang teguh pada motonya "gunung ulah di lebur, lebak ulah dirusak" yg artinya gunung jangan di hancurkan dan hutan jangan dirusak Dalam kehidupannya sehari-hari penerangan masih menggunakan lampu pongkor, untuk makan mereka masih mengandalkan hasil hutan dan hasil cocok tanam dan merekapun membuat kain tenun sendiri baik untuk dipakai sendiri maupun diperjual belikan kepada pendatang yang semuanya dikerjakan secara tradisional.

Bagikan Berita ini

Tinggalkan Komentar

Menu Disabilitas