Budaya Kerja Penting Buat Perusahaan

Budaya kerja menjadi salah satu kunci sukses sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya. Oleh karenanya, budaya kerja menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan dan dimanage dengan baik. Sehingga budaya kerja mampu memberikan kontribusi positif terhadap kinerja karyawan dan perusahaana.

Menurut Drs. Gering Supriyadi,MM dan Drs. Tri Guno, LLM budaya kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja.

Adapun Menurut Triguno (2001) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia menerangkan bahwa budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi yang tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja.

Bagaimanapun budaya kerja yang terbentuk secara positif akan bermanfaat bagi satuan kerja/organisasi karena setiap anggota dalam suatu organisasi membutuhkan sumbang saran, pendapat bahkan kritik yang bersifat membangun dari ruang lingkup pekerjaaannya, namun budaya kerja akan berakibat buruk jika karyawan dalam suatu organisasi mengeluarkan pendapat yang berbeda hal itu dikarenakan adanya perbedaan setiap individu dalam mengeluarkan pendapat.

Beberapa manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik diantaranya :

  1. Meningkatkan jiwa gotong royong/menumbuhkan kebersamaan;
  2. Saling terbuka satu sama lain;
  3. Meningkatkan jiwa/rasa kekeluargaan;
  4. Membangun komunikasi yang lebih baik;
  5. Meningkatkan produktivitas kerja;
  6. Tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll;
  7. Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung-jawab;
  8. Memegang teguh dan berupaya keras untuk mencapai target;
  9. Dapat dipercaya dalam mengemban setiap pekerjaan dengan benar;
  10. Menjalankan tugas mengikuti aturan yang berlaku;
  11. Menindaklanjuti setiap masalah yang menjadi tanggung-jawabnya dan memastikan penyelesaiannya hingga tuntas.

Untuk menerapkan budaya kerja yang baik membutuhkan waktu yang cukup lama, maka itu perlu adanya pembenahan-pembenahan yang dimulai dari sikap dan tingkah laku pemimpinnya kemudian diikuti para bawahannya, terbentuknya budaya kerja diawali tingkat kesadaran pemimpin yang ditunjuk dimana besarnya hubungan antara pemimpin dengan bawahannya sehingga akan menentukan suatu cara tersendiri apa yang dijalankan dalam perangkat satuan kerja atau organisasi. Maka dalam hal ini budaya kerja terbentuk dalam satuan kerja atau organisasi itu berdiri, artinya pembentukan budaya kerja terjadi ketika lingkungan kerja atau organisasi belajar dalam menghadapi permasalahan.

Menurut Moekijat (2006) cakupan makna setiap nilai budaya kerja tersebut, antara lain:

  1. Disiplin;
    Perilaku yang senantiasa berpijak pada peraturan dan norma yang berlaku di dalam maupun di luar perusahaan. Disiplin meliputi ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, prosedur, waktu kerja, berinteraksi dengan mitra, dan sebagainya.
  2. Keterbukaan;
    Kesiapan untuk memberi dan menerima informasi yang benar dari dan kepada sesama mitra kerja untuk kepentingan perusahaan.
  3. Saling menghargai;
    Perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap individu, tugas dan tanggung jawab orang lain sesama mitra kerja.
  4. Kerjasama;
    Kesediaan untuk memberi dan menerima kontribusi dari dan atau kepada mitra kerja dalam mencapai sasaran dan target perusahaan.

Oleh sebab itu, paling tidak terdapat 3 (tiga) poin penting mengapa memiliki budaya kerja yang baik harus dimiliki oleh perusahaan dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan perusahaan, yakni :

  1. Niat Baik, Kerja Baik.
    Niat baik dari seorang karyawan dapat didefinisikan dalam istilah akuntansi sebagai aset yang tidak berwujud yang tidak dapat dinilai dalam istilah keuangan. Karyawan menghabiskan hampir 80% waktu mereka di tempat kerja, menyelesaikan pekerjaan, berinteraksi dengan rekan kerja dan menangani pelanggan. Oleh sebab itu, pentingnya memiliki budaya tempat kerja yang sehat tidak boleh diremehkan. Tempat kerja yang tidak sehat hanya akan menciptakan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan karyawan dalam melakukan pekerjaannya yang dapat merugikan perusahaan. Potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh seorang karyawan yang merasa tidak puas ternyata cukup signifikan.
  2. Mempertahankan Karyawan.
    Mempertahankan karyawan yang berkualitas dan mengelola pergantian karyawan merupakan salah satu tanggung jawab penting perusahaan. Karyawan meninggalkan perusahaan mereka dengan berbagai alasan, mulai dari masalah gaji hingga alasan yang lebih subjektif seperti kepuasan dalam kerja atau bahkan konflik yang terjadi di tempat kerja. Biasanya, kebanyakan perusahaan sering meremehkan pentingnya memiliki budaya kerja yang positif dan mendasarkan proses perekrutan mereka pada kompetensi daripada tempat kerja dan kompatibilitas karyawan. Seringkali, ini mengakibatkan karyawan mengundurkan diri dari jabatannya karena perselisihan pribadi dan umumnya karena ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan dengan budaya di tempat kerja. Situasi di bawah ini menggambarkan pentingnya mengapa budaya tempat kerja yang baik sangat penting untuk mengurangi pergantian karyawan.
  3. Membangun Reputasi Perusahaan.
    Reputasi perusahaan bergantung pada beberapa faktor diantaranya seperti keuntungan yang ditawarkan, jenjang karir dan tentu saja budaya perusahaan. Ini adalah indikator kuat mengapa memiliki budaya tempat kerja yang baik sangat penting untuk menarik dan mempertahankan kandidat terbaik karena para karyawan perlu merasa diperhatikan dan dihargai. Sebuah perusahaan dengan budaya tempat kerja yang sehat juga dapat menanamkan rasa bangga dan rasa hormat sehingga mendorong karyawan untuk merekomendasikan perusahaan tersebut kepada teman dan keluarga atau bahkan calon konsumen.

Mengingat peran budaya kerja dirasakan penting bagi Perusahaan, Jamkrida Banten telah menerapkan 5 (lima) nilai budaya kerja :
1. Profesional

a. Kompeten dalam bidangnya.

b. Cepat, tepat dan akurat.

c. Memahami dan melaksanakan ketentuan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.

2. Responsif

Kesanggupan individu / kelompok dalam menganalisa atau menyikapi sesuatu yang berasal dari faktor internal maupun eksternal guna membuahkan hasil maksimum yang positif.

3. Integritas

a. Konsisten, disiplin, dan penuh semangat.

b. Menjaga citra PT. Jamkrida Banten melalui prilaku terpuji.

c. Tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan pekerjaan baik langsung maupun tidak langsung.

4. Mandiri

a. Tidak tergantung pada pihak lain

b. Percaya diri.

5. Amanah

Dapat dipercaya.

JUARA (Jujur, Unggul, Adaptif, Respek, Akurat) merupakan perilaku utama sebagai acuan bertindak bagi seluruh Karyawan Jamkrida Banten.

1.Jujur : Lurus hati dan tidak curang dengan panduan prilaku :

a. Senantiasa berkata dan bertindak berdasarkan kebenaran, sesuai fakta dan kenyataan yang terjadi.

b. Memelihara niat yang murni dan penuh kerelaan dalam melaksanakan tugas perusahaan.

c. Memelihara transparansi dalam setiap tindakan dengan memberikan informasi yang relevan secara benar, tepat dan akurat, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip pribadi dan kerahasiaan.

d. Berani mengakui keterbatasan dan kesalahan, serta bersedia untuk melakukan perbaikan.

e. Berani mengemukakan saran, pendapat dan kritik secara obyektif dan terbuka.

f. Mampu membangkitkan rasa percaya diri.

g. Membiasakan berpikir lebih realistis dan tidak ambisius.

h. Menciptakan kesadaran disiplin yang sarat dengan pertimbangan moral.

i. Menunjukkan keteladanan dalam perilaku moral.

2.Unggul : mampu melakukan yang terbaik untuk menghasilkan sesuatu dengan setinggi-tingginya, dengan panduan prilaku :

a. Berakhlak mulia

b. Bertanggung jawab

d. Mau bekerja keras

f. Memiliki motivasi dan selalu ingin mengembangkan diri

g. Memiliki cita-cita dan tujuan yang baik

h. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

i. Memiliki daya saing (mengatasi tantangan), sikap kompetitif dan bersinergi

j. Mampu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif

k. Terciptanya sarana dan prasarana kerja yang memadai

l. Bersifat hemat

3.Adaptif : Daya dan semangat karyawan PT Jamkrida Banten yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, selalu proaktif dalam merespon perubahan dan selalu menumbuhkan inovasi, dengan panduan prilaku :

a. Aktif meningkatkan kompetensi (keterampilan dan pengetahuan) melalui pembelajaran dan berbagi pengetahuan baik secara kolektif maupun individual.

b. Proaktif dalam menghadapi perubahan internal maupun eksternal

c. Pantang menyerah dengan mengembangkan cara‐cara baru yang inovatif untuk penyelesaian tugas dengan sempurna.

d. Mampu membina hubungan baik dengan pihak luar yang menjadi klien/ rekan kerja perusahaan. Sebab, konsumen adalah raja yang harus dihargai dan dijaga kepercayaannya, serta senantiasa diberikan pelayanan terbaik.

e. Selalu berusaha untuk berimajinasi dan berinovasi atas diri dan pekerjaan, sehingga dapat ditemukan sesuatu yang yang lebih baik, yang membuat pemimpin perusahaan/atasan terkesan dengan apa yang telah dihasilkan.

4.Respek : Sikap hormat dan menghargai setiap individu secara tulus, dengan panduan prilaku :

a. Menghormati setiap individu

b. Mau mendengarkan pendapat orang lain

c. Menghargai kontribusi setiap individu

d. Menyampaikan penghargaan atau pujian secara memadai

e. Seorang karyawan harus memiliki rasa loyalitas tinggi dan menujukkan kesetiaan pada perusahaan.

f. Seorang karyawan yang baik harus bisa bekerjasama dalam tim atau dengan rekan kerja lainnya dan menghormati serta mengikuti arahan/petunjuk dari atasan.

g. Jadilah contoh teladan bagi karyawan yang lainnya. Dengan menjadi orang yang baik, memiliki akhlak mulia, pekerja yang handal, suka menolong dan berguna bagi sesama.

h. Buatlah suasana kerja menjadi menyenangkan untuk semua orang yang ada disekitarnya dan orang-orang yang bekerja dalam perusahaan yang ditempati.

5.Akurat : teliti; seksama; cermat; tepat dan benar, dengan panduan prilaku :

a. Mampu memberikan informasi sesuai fakta yang ada.

b. Pastikan bahwa sumber informasi yang diterima itu benar.

c. Bekerja dengan disiplin, seperti : tidak terlambat masuk kerja, mengerjakan/ menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu, mematuhi dan mengikuti aturan yang berlaku.

d. Lakukan pekerjaan dengan sepenuh hati, sehingga menghasilkan pekerjaan yang baik dan memuaskan.

e. Dalam bekerja, usahakan selalu menghasilkan pekerjaan yang berkualitas sesuai dengan apa yang diharapkan  oleh perusahaan.

f. Perilaku utama tersebut diharapkan mampu mengubah sikap dan perilaku sumber daya manusia yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tangtangan di masa yang akan datang.

Bagikan Berita ini

Tinggalkan Komentar

Menu Disabilitas