PERSONAL BRANDING

Dalam era digitalisasi dan keterbukaan informasi, pada saat ini banyak perusahaan baik swasta maupun pemerintah yang melakukan webinar atau seminar on line sebagai media untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat, sarana pertukaran informasi dan feedback, media promosi dan branding perusahaan dan produk.

Pada kesempatan ini penulis akan memberikan informasi yakni sharing hasil kegiatan webinar yang  sempat diikuti pada hari Kamis, 8 Desember 2022 yang dilaksanakan oleh OJK Institute dengan tema “Membangun Personal Branding - Kunci Sukses dalam Berkarir dan Berkinerja” dengan nara sumber Helmy Yahya selaku Business Coach dan Content Creator.

Di era modern, konsep membentuk personal branding menjadi cara untuk meningkatkan nilai jual seorang individu. Personal branding merupakan proses membawa skill, kepribadian, dan karakteristik unik dari seseorang dan kemudian membungkusnya menjadi sebuah identitas yang memiliki kekuatan lebih dibanding orang lain. Personal branding secara tidak langsung telah dibangun oleh seorang individu dari pekerjaan atau profesi yang ia lakukan tanpa ia sadari. Personal branding dapat dijadikan sebagai suatu identitas yang digunakan orang lain dalam mengingat seseorang. Montoya dan Vandehey (2008) dalam bukunya “The Brand Called You” mengungkapkan bahwa personal branding dapat muncul dari berbagai aspek baik nilai, kepribadian, keahlian maupun keunikan-keunikan lain yang dimiliki.

Oleh sebab itu, personal branding dapat dianggap sebagai salah satu wujud komitmen seseorang kepada khalayak umum. Dari komitmen tersebutlah harapan-harapan orang lain mengenai seseorang secara spontan muncul menjadi sesuatu yang harus terwujud dan sesuai dengan realita. Semakin seseorang tersebut dapat menampilkan citra diri sesuai dengan persepsi orang lain, semakin besar pula kepercayaan yang diberikan orang lain

Dalam dunia kerja personal branding menjadi salah satu tolak ukur dari pihak ketiga, rekan kerja baik atasan maupun bawahan dalam memberikan penilaian satu sama lain. Dengan demikian memanfaatkan dan menggunakan personal branding sebagai alat dalam memberikan kesan positif dan menarik orang merupakan sesuatu yang dapat dibenarkan, perihal ini bukan dalam dunia kerja saja, di dalam dunia bisnis pun demikian. Jadi jika seseorang belum mempunyai personal branding yang kuat, akan sulit bertahan karena khalayak umum akan lebih percaya dengan personal branding yang kuat

Personal branding didefinisikan sebagai strategi yang dilakukan oleh seseorang untuk membangun citra atau persepsi yang kuat dari orang lain terhadap dirinya. Pada umumnya, seseorang membangun personal branding sebagai cara untuk memasarkan keahlian, pengalaman, dan karir personal baik saat ini maupun di masa mendatang untuk mencapai tujuan karir yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh President & CEO KeySplash Creative, Inc., sebuah perusahaan marketing communication, Susan Gunelius. Menurut Susan, terdapat tiga langkah penting yang perlu dilakukan dalam membangun personal branding, pertama adalah konsistensi di mana untuk mencapai sukses seseorang perlu dengan konsisten membangun persepsi positif melalui jalan yang sama dari waktu ke waktu. Kedua, persistensi diperlukan seseorang dalam mengomunikasikan brand-nya. Ketiga, kesabaran diperlukan karena dalam membangun sebuah brand memerlukan waktu dan proses.

Setidaknya terdapat 5 kompetensi yang membangun sebuah personal branding, pertama kemampuan untuk mempersepsikan diri secara utuh sesuai dengan kebutuhan perusahaan/lembaga. Kedua, integritas melalui dedikasi dan tanggung jawab penuh terhadap tugas yang diberikan. Ketiga, fleksibilitas/adaptabilitas yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan dinamika dalam lingkungan pekerjaan. Keempat, kreativitas dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan/lembaga untuk kemudian menciptakan produk yang bernilai tambah. Kelima, sinkronisasi yaitu kemampuan untuk menyelaraskan antara personal brand yang dimiliki sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi corporate brand perusahaan/lembaga.

Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka personal branding dibangun dan diterapkan secara konsisten dan baik, dinilai akan mampu menjadi faktor kunci seseorang dalam meraih kesuksesan secara profesional pada suatu perusahaan/Lembaga

Setelah mengikuti webinar tersebut, para peserta diharapkan dapat lebih memahami bahwa manusia memiliki brand, disadari atau tidak, baik brand positif maupun negative, membantu peserta menciptakan personal brand yang positif dan kuat dengan cara mengasah brand positif dan membuang/menutupi brand negative, memahami bagaimana menciptakan brand positif dan kuat melalui strategi komunikasi dan promosi diri, dan terakhir Memahami bagaimana cara mengoptimalkan dan mengkomunikasikan “PERSONAL BRAND“ sehingga mendukung pencapaian pribadi maupun Perusahaan/lembaga.

 

 

 

 

 

 

 

 

Menu Disabilitas