Fungsi Pengawasan

Mengapa Fungsi Pengawasan Diperlukan Manajemen?

Singkatnya untuk menghindari masalah dan juga meminimalisir penyimpangan yang merugikan.

Pengawasan dijalankan berdasarkan peraturan perusahaan dan peraturan perundang undangan serta Rencana Kerja  yang telah dibuat sebelumnya.

Ini yang harus ada dalam proses pengawasan

  1. Ada objek yang diawasi
  2. Ada aturan sebagai landasan dilakukan pengawasan
  3. Pihak atau personil pengawas
  4. Tindakan pengamatan

Siapa yang akan diawasi  dan mengawasi?

Semua yang ada didalam perusahaan tanpa terkecuali.

Yang mengawasi pertama adalah atasannya masing masing sedang yang mengawasi manajemen adalah  Pemilik perusahaannya. bisa dari eksternal atau komisarisnya.

Jenis Pengawasan

Umumnya 3 jenis pengawasan yang biasa diterapkan pada perusahaan dalam mengontrol bisnis prosesnya:

  1. Pengawasan Preventif dan Represif
  2. Pengawasan Aktif dan Pasif
  3. Pengawasan Internal dan Eksternal

 

  1. Pengawasan Preventif dan Represif

Pengawasan ini adalah mengenai waktu pelaksanaan pengawasan, kapan pengawasan akan dilakukan? Sebelum atau sesudah dilaksanakan kegiatan? mana yang lebih baik?

Pengawasan Preventif

"Sedia payung sebelum hujan". Atau "Mencegah lebih baik daripada mengobati"

Peribahasa ini sering kita dengar dan iItulah gambaran pengawasan preventif yaitu pencegahan.

Mencegah terhadap kecurangan, kerugian, kerusakan, kelalaian atau sesuatu yang buruk terjadi serta sesuatu yang tidak diinginkan terjadi sebelum kegiatan tersebut dilakukan, sehingga potensi penyimpangan bisa dicegah sedini mungkin.

 

Pengawasan represif kebalikan dari pengawasan preventif yaitu pengawasan dilakukan saat segala sesuatu sudah terjadi atau selesai, bukan di awal sebelum kegiatan dilakukan.

 

Fungsi pengawasan represif ini bersifat evaluasi. Gunanya: mencegah penyimpangan yang bisa terjadi dikemudian hari juga mengevaluasi strategi yang sudah dijalankan: dipertahankan apa tidak.

 

  1. Pengawasan Aktif dan Pasif

Pengawasan aktif dan pasif berkaitan dengan seberapa dekat pengawasan itu dilakukan. Dekat atau jauh. Langsung atau tidak langsung. Berada dilokasi atau tidak dilokasi dilihat langsung atau tidak.

Pengawasan aktif adalah pengawasan yang dilakukan ditempat kegiatan dilakukan. Disaksikan secara langsung dilokasi oleh yang mengawasi, istilahnya  On the spot.
Pengawasan pasif kebalikan dari pengawasan aktif. Tidak diawasi secara langsung dilokasi dari jauh pengawasnya tidak ada ditempat

  1. Pengawasan Internal dan Eksternal

Laporan internal dan eksternal berkaitan dengan ini pihak yang melakukan pengawasan. Atau siapa pengawasnya: orang dalam atau orang dari luar perusahaan. Pengawasan Internal

Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang dalam perusahaan itu sendiri.

Pengawasan internal bisa melakukan pengawasan secara langsung atau tidak langsung. Aktif atau pasif. Preventif atau represif.

Pengawasan Eksternal adalah kebalikannya. Pengawasan dilakukan oleh pihak dari luar perusahaan.

  1. Pengawasan kebenaran formil dan Materiil

Pengawasan kebenaran formil adalah pengawasan terhadap segala sesuatu berdasarkan bukti yang tersedia bukti

Sedangkan Pengawasan kebenaran Materiil ini tidak hanya mencari bukti pengadaan kendaraan tersebut.

pengawasan yang mana yang perlu dijalankan?

Semuanya harus dijalankan tanpa terkecuali semua jenis pengawasan diatas sangat diperlukan baik Pengawasan aktif dan pasif, internal dan eksternal, preventif dan represif, juga formil dan materiil.

Semakin banyak pengawasan semakin kecil peluang penyimpangan,  penyimpangan kecil: tujuan manajemen mudah tercapai. Tapi juga harus diingat: jangan lebih besar pasak dari pada tiang. Biaya pengawasan jangan justru jadi beban.

Pengawasan memang butuh biaya. Uang, waktu dan tenaga. Jangan sampai pengawasan justru membuat biaya membengkak. Dan membatasi ruang gerak. Dan memagari kreatifitas. Fungsi pengawasan dilakukan untuk mengatasi masalah. Bukan untuk membuat masalah baru.

 

Terima kasih.

Bagikan Berita ini

Tinggalkan Komentar

Menu Disabilitas